Senyum
berbahaya dari gadis yang misterius.
Beverly French melngkah keluar rumahnya pada November 25, 2008 membawa kotak lampu natal, dia dan suaminya Bill akan segera merangkai seluruh atap. Bill telah mengambil kotak lampunya yang berada dibelakang.
Keluarga French telah tinggal di rumah mereka, di sepanjang cul-de-sac
di pinggiran kota kecil California Utara, sekitar
40 tahun, dan memiliki sebuah toko / pompa bensin umum di kota ini yang berpopulasi sekitar 2.000 orang.
Pada hari
itu, dua hari sebelum Thanksgiving, yang seharusnya damai, ternyata tidak
demikian.
“"Saya sedang duduk di teras
dengan kotak lampu di kaki saya ketika saya mendengar seseorang memanggil saya,"
kata Beverly.
“apakah kau
membutuhkan bantuan” Suara itu bertanya
Beverly menengok dari string lampu untuk menemukan dua anak di trotoar di
depan rumahnya. Dia tidak melihat mereka secara dekat, karena tidak mungkin pada jalan tanah yang tenang, kebisingan mesin
dan awan debu. Dia bahkan tidak mengenal mereka.
Tetangga kami
6 dari mereka saling melihat. Dan salah satunya berkata “ini aneh tidak satupun
mobil, orang, sepeda atu burung yang datang ke daerah kita yang tidak kita
ketahui”
Seorang anak,
tinggi dan berumur sekitar 16 tahun, berpenampilan tidak seperti remaja.
Dia mengenakan celana panjang, sweter Argyle, mantel dan mutiara, dengan rambutnya hampir putih ditarik kembali dari wajahnya. Satunya lagi anak laki-laki, sekitar sepuluh tahun, memiliki rambut gelap tebal. Dia memegang tangan gadis itu.
Dia mengenakan celana panjang, sweter Argyle, mantel dan mutiara, dengan rambutnya hampir putih ditarik kembali dari wajahnya. Satunya lagi anak laki-laki, sekitar sepuluh tahun, memiliki rambut gelap tebal. Dia memegang tangan gadis itu.
“Anak
perempuan itulah yang berbicara pada saya dan ketika saya perhatikan dia tidak
merespon, dia berkata lagi”, Kata Beverly
“sepertinya
kau memiliki banyak perkerjaan”, Gadis itu berkata, sambil menatap tak berkedip
kepada Beverly, “kami ingin membantu anda”
Suara gadis itu percaya
diri, dipoles, "seperti
pembawa acara radio." Ini bukan suara remaja.
Beverly
merinding ketakutan.
"Saya hanya merasa takut," kata
Beverly. "Saya tidak tahu kenapa, tapi anak-anak ini
menakutkan saya
lebih dari apa pun. Saya
telah dirampok di bawah todongan senjata itu bahkan tidak membuat ku
segemetar ketika aku berhadapan dengan anak ini. Matanyalah yang membuatku
merinding.
"Ada sesuatu
yang saya rasakan pada cara
dia memandang saya," kata Beverly. "Aku butuh waktu beberapa bulan
setelah kejadian itu untuk membuatku mengingat di mana aku pernah melihat hal
serupa sebelumnya, tapi aku
ingat saat menonton TV satu hari. Itu adalah cara hiu melihat mangsanya. Tidak ada emosi di mata
mereka, tidak ada motivasi di luar kelaparan, hanya ini pembunuh
berdarah dingin. "
Beverly tahu dia harus menyuruh anak tersebut pergi.
“Tidak terimakasih, kalian pergi saja, aku tida apa-apa
disini” dia berkata. Dan gadis itu hanya tersenyum
“Beverly, kami ingin membantu anda. Sepertinya kau memiliki
banyak pekerjaan dan kau membutuhkan bantuan”, Gadis itu berkata.
Sebagai pemilik sepuluh usaha dikota kecil ini, Beverly
sudah terbiasa mendengar namnya disebut, tapi tidak semenakutkan ini.
“Apakah aku tahu orang tua kalian?”, Beverly menanyakan.
Gadis itu mengabaikan pertanyaannya, “Kau harus membiarkan
kami menolongmu” Gadis itu bersikeras.
Beverly hampir berteriak kepada suaminya yang bekerja di
sisi lain rumah mereka, tpi dia tidak ingin anak tersebut mengetahui kalau dia
sedang ketakutan.
“Saya baik-baik saja,” Beverly memberitahu. “Orang tua
kalian tidak akan suka melihat kalian berada disini. Hari semakin gelap. Kalian
pulanglah.”
Kemudian
expresi anak laki-laki yang sangat tenang tersebut berubah. Dia melihat
langsung ke arah Beverly dan tersenyum.
"Itu sangat aneh, seperti dia benar-benar
bahagia," kata Beverly.
"Dia tidak mengatakan apa-apa
kepada saya, dia hanya terus tersenyum sambil mereka berdua menatap saya."
Setelah
beberapa saat gadis itu pergi dan menentang tangan anak laki-laki tersebut.
Kemudian Bill dating dan dia spertinya juga terlihat agak kesal.
“ada apa?” Tanya
Beverly?
“Saya sedang
bekerja dibelakang ketika seorang gadis tinggi berambut hitam datang dan
bertanya apakah aku membutuhkan bantuan” Bill berkata
“Aku
memberitahunya bahwa aku baik-baik saja dan bertanya padanya apa dia butuh
sesuatu. Dia bilang padaku dia ingin membantuku” Bill bercerita.
Beverly
memberitahu Bill dia juga mengalami hal yang sama. Dan mereka berdua sadar
bahwa dua anak tersebut serta perempuan
yang berbicara pada bill tidak memiliki
transportasi. Mereka pasti masih berada disekitar sini.
“Saya tidak
melihat ada mobil atau motor” Tegas Beverly. “Bagaimana mereka bisa sampai
kesini? Dengan berjalan kaki? Siapapun tidak mungkin bisa berjalan ke daerah
ini. Daerah ini sangat jauh dari pusat perkotaan dan mustahil bisa mencapai
daerah ini dengan berjalan.”
Mereka mengunci
pintunya dan bergegas menuju mobil untuk mencari anak-anak yng menakutkan tadi.
Tapi anak-anak tersebut tadi telah menghilang
“Bill dan
saya telah menelusuri jalan sepanjang cul-de-sac dan highwaysebanyak 4 kali”
Tegas Beverly, “kami bahkan pergi hingga bermil-mil dikedua arah jalan. Tapi
kami tidak menemukan batang hidung mereka. Saya berfikir mungkin mereka
mengunjungi rumah-rumah”
Ketika mereka
kembali kerumah, mereka melaporkan mereka ke polisi, dan memberitahu tetangga
mereka. Beverly pikir itu adalah terakhir kali dia melihat mereka, tapi tiga
hari kemudian mereka kembali.
Beverly baru
saja pulang dari membeli bahan makanan dan ketika hendak mengambil tas dari
mobilnya seseorang memanggil namanya.
“Saya
berbalik dan melihat dua anak yang sama yang saya temui beberapa hari yang lalu
ditambah seorang anak perempuan yang menurutku anak yang sama yang berbicara
pada bill,” Dia berkata
Gadis
berambut pirang dan anak laki-laki tersebut mengenakan pakaian yang sama. Gadis
yang baru dilihatnya itu lebih tinggi terlihat seperti berumur 20 tahun, rambut
hitam pendeknya membungkus wajahnya yang terlihat cantik. Gadis itu berdiri
didepan mobil Beverly sementar dua anak lainnya berada di belakang.
“bisakah aku
membantumu membawakannya?” gadis itu menawarkan bantuan
Gadis ini
bahkan lebih membuat Beverly takut dibandingkan dua anak tersebut.
“Gadis ini
memiliki kepercayaan diri yang mengalir pada dirinya.” tegas Beverly
“tidak
terimakasih” Beverly berkata
Beverly
mengmbil barang-barngnya yang berada di garasi mobil sembari tidak memberi
pandangan kepada orang aneh tersebut.
“Saya tidak
butuh bantuan,” dia berkata kepada mereka “Saya beritahu kalian saya baik-baik
saja. Jika kalian mencari pekerjaan silakan lihat dimajalah. Kalian semua
sebaiknya pulang saja.”
“Saya melihat
sekilas kepada anak laki-laki tersebut, yang juga sedang mentapku dalam, Inilah
ketika saya mulai sadar Sesuatu mungkin terjadi. Anak ini memiliki mata yng
hitam padat. Sehitam aspal dan tidak bersinar. Saya marah pada diri saya
sendiri karena takut dan tidak mampu memahami apa yang sebenarnya terjadi.”
Beverly tahu
dia berada dalam bahaya. Mungkin gadis itu dapat mersakan ketakutan yang
dirasakn Beverly.
“Walupun saya
ketakutan tapi saya penasaran apakah mereka menggunakan lensa kontak atau
sedang mencoba menipu saya dengan trik. Saya belum berpikir saya sedang
mengalmi pengalaman magis atau sejenisnya. Saya berpikir mungki ini adalah trik
perampokan.”
Perempuan
muda iti kembal tersenyum pada Beverly. dan mengatakan seolah-olah dia tahu apa
yang dipikirkan oleh Beverly
“Kau
benar-benar tidak ingin melakukannya Beverly?. pikirkanlh lagi! Beberapa orang
tidak sadar ketika orang lain hanya ingin membantunya. Hal itu membuatku sedih
bahwa orang orang yang menolak bantuan ini tidak tahu apa yang telah mereka
lewatkan. Kau akan menyesali ini”.
Gadis itu
menatap Beverly dalam-dalam untuk waktu yang cukup lama dan kemudia pergi. Dua
anak tersebut tidak jauh berda dibelakng gadis itu sampai mereka benar-benar
hilang dari pandangan Beverly.
“Aku menulis
tulisan ini masih dalam keadaan stress saat kejadian itu. Aku baru saja terkena
demam dan flu dan terus- menrus dihantui mimpi bertemu anak-anak itu. bahkan
aku mulai membayangkan melihat anak itu kemanapun aku pergi.”
Bill dan Beverly
menjual rumah mereka dan pergi kokota yang lebih besar, tapi memori bertemu
anak yang menakutkan itu tetap mengikuti langkah mereka.
“Saya lega
karena saya tidak lagi berada dirumah saya yang dapat mengingatkan ku pada
anak-anak itu” kata Beverly.
“Saya tidak tahu dimana mereka dan apa yang ingin mereka lakukan sampai saat ini”
“Saya tidak tahu dimana mereka dan apa yang ingin mereka lakukan sampai saat ini”
0 comments:
Post a Comment