Subscribe:

Wednesday, September 26, 2012

Senyum Berbahaya Dari Gadis Yang Misterius.


Senyum berbahaya dari gadis yang misterius.

Beverly French melngkah keluar rumahnya pada November 25, 2008 membawa kotak lampu natal, dia dan suaminya Bill akan segera merangkai seluruh atap. Bill telah mengambil kotak lampunya yang berada dibelakang.
Keluarga French telah tinggal di rumah mereka, di sepanjang cul-de-sac di pinggiran kota kecil California Utara, sekitar 40 tahun, dan memiliki sebuah toko / pompa bensin umum di kota ini yang berpopulasi sekitar 2.000 orang.
Pada hari itu, dua hari sebelum Thanksgiving, yang seharusnya damai, ternyata tidak demikian.
"Saya sedang duduk di teras dengan kotak lampu di kaki saya ketika saya mendengar seseorang memanggil saya," kata Beverly.
“apakah kau membutuhkan bantuan” Suara itu bertanya
Beverly menengok dari string lampu untuk menemukan dua anak di trotoar di depan rumahnya. Dia tidak melihat mereka secara dekat, karena tidak mungkin pada jalan tanah yang tenang, kebisingan mesin dan awan debu. Dia bahkan tidak mengenal mereka.

Tetangga kami 6 dari mereka saling melihat. Dan salah satunya berkata “ini aneh tidak satupun mobil, orang, sepeda atu burung yang datang ke daerah kita yang tidak kita ketahui”
Seorang anak, tinggi dan berumur sekitar 16 tahun, berpenampilan tidak seperti remaja.
Dia mengenakan celana panjang, sweter Argyle, mantel dan mutiara, dengan rambutnya hampir putih ditarik kembali dari wajahnya. Satunya lagi anak laki-laki, sekitar sepuluh tahun, memiliki rambut gelap tebal. Dia memegang tangan gadis itu.
“Anak perempuan itulah yang berbicara pada saya dan ketika saya perhatikan dia tidak merespon, dia berkata lagi”, Kata Beverly
“sepertinya kau memiliki banyak perkerjaan”, Gadis itu berkata, sambil menatap tak berkedip kepada Beverly, “kami ingin membantu anda”
Suara gadis itu percaya diri, dipoles, "seperti pembawa acara radio." Ini bukan suara remaja. Beverly merinding ketakutan.
"Saya hanya merasa takut," kata Beverly. "Saya tidak tahu kenapa, tapi anak-anak ini menakutkan saya lebih dari apa pun. Saya telah dirampok di bawah todongan senjata itu bahkan tidak membuat ku segemetar ketika aku berhadapan dengan anak ini. Matanyalah yang membuatku merinding.
"Ada sesuatu yang saya rasakan pada cara dia memandang saya," kata Beverly. "Aku butuh waktu beberapa bulan setelah kejadian itu untuk membuatku mengingat di mana aku pernah melihat hal serupa sebelumnya, tapi aku ingat saat menonton TV satu hari. Itu adalah cara hiu melihat mangsanya. Tidak ada emosi di mata mereka, tidak ada motivasi di luar kelaparan, hanya ini pembunuh berdarah dingin. "

Beverly tahu dia harus menyuruh anak tersebut pergi.

“Tidak terimakasih, kalian pergi saja, aku tida apa-apa disini” dia berkata. Dan gadis itu hanya tersenyum

“Beverly, kami ingin membantu anda. Sepertinya kau memiliki banyak pekerjaan dan kau membutuhkan bantuan”, Gadis itu berkata.

Sebagai pemilik sepuluh usaha dikota kecil ini, Beverly sudah terbiasa mendengar namnya disebut, tapi tidak semenakutkan ini.

“Apakah aku tahu orang tua kalian?”, Beverly menanyakan.

Gadis itu mengabaikan pertanyaannya, “Kau harus membiarkan kami menolongmu” Gadis itu bersikeras.

Beverly hampir berteriak kepada suaminya yang bekerja di sisi lain rumah mereka, tpi dia tidak ingin anak tersebut mengetahui kalau dia sedang ketakutan.

“Saya baik-baik saja,” Beverly memberitahu. “Orang tua kalian tidak akan suka melihat kalian berada disini. Hari semakin gelap. Kalian pulanglah.”


Kemudian expresi anak laki-laki yang sangat tenang tersebut berubah. Dia melihat langsung ke arah Beverly dan tersenyum.
"Itu sangat aneh, seperti dia benar-benar bahagia," kata Beverly. "Dia tidak mengatakan apa-apa kepada saya, dia hanya terus tersenyum sambil mereka berdua menatap saya."
Setelah beberapa saat gadis itu pergi dan menentang tangan anak laki-laki tersebut. Kemudian Bill dating dan dia spertinya juga terlihat agak kesal.
“ada apa?” Tanya Beverly?
“Saya sedang bekerja dibelakang ketika seorang gadis tinggi berambut hitam datang dan bertanya apakah aku membutuhkan bantuan” Bill berkata
“Aku memberitahunya bahwa aku baik-baik saja dan bertanya padanya apa dia butuh sesuatu. Dia bilang padaku dia ingin membantuku” Bill bercerita.
Beverly memberitahu Bill dia juga mengalami hal yang sama. Dan mereka berdua sadar bahwa dua anak tersebut serta  perempuan yang berbicara pada bill  tidak memiliki transportasi. Mereka pasti masih berada disekitar sini.
“Saya tidak melihat ada mobil atau motor” Tegas Beverly. “Bagaimana mereka bisa sampai kesini? Dengan berjalan kaki? Siapapun tidak mungkin bisa berjalan ke daerah ini. Daerah ini sangat jauh dari pusat perkotaan dan mustahil bisa mencapai daerah ini dengan berjalan.”
Mereka mengunci pintunya dan bergegas menuju mobil untuk mencari anak-anak yng menakutkan tadi. Tapi anak-anak tersebut tadi telah menghilang
“Bill dan saya telah menelusuri jalan sepanjang cul-de-sac dan highwaysebanyak 4 kali” Tegas Beverly, “kami bahkan pergi hingga bermil-mil dikedua arah jalan. Tapi kami tidak menemukan batang hidung mereka. Saya berfikir mungkin mereka mengunjungi rumah-rumah”
Ketika mereka kembali kerumah, mereka melaporkan mereka ke polisi, dan memberitahu tetangga mereka. Beverly pikir itu adalah terakhir kali dia melihat mereka, tapi tiga hari kemudian mereka kembali.
Beverly baru saja pulang dari membeli bahan makanan dan ketika hendak mengambil tas dari mobilnya seseorang memanggil namanya.
“Saya berbalik dan melihat dua anak yang sama yang saya temui beberapa hari yang lalu ditambah seorang anak perempuan yang menurutku anak yang sama yang berbicara pada bill,” Dia berkata
Gadis berambut pirang dan anak laki-laki tersebut mengenakan pakaian yang sama. Gadis yang baru dilihatnya itu lebih tinggi terlihat seperti berumur 20 tahun, rambut hitam pendeknya membungkus wajahnya yang terlihat cantik. Gadis itu berdiri didepan mobil Beverly sementar dua anak lainnya berada di belakang.
“bisakah aku membantumu membawakannya?” gadis itu menawarkan bantuan
Gadis ini bahkan lebih membuat Beverly takut dibandingkan dua anak tersebut.
“Gadis ini memiliki kepercayaan diri yang mengalir pada dirinya.” tegas Beverly
“tidak terimakasih” Beverly berkata
Beverly mengmbil barang-barngnya yang berada di garasi mobil sembari tidak memberi pandangan kepada orang aneh tersebut.
“Saya tidak butuh bantuan,” dia berkata kepada mereka “Saya beritahu kalian saya baik-baik saja. Jika kalian mencari pekerjaan silakan lihat dimajalah. Kalian semua sebaiknya pulang saja.”
“Saya melihat sekilas kepada anak laki-laki tersebut, yang juga sedang mentapku dalam, Inilah ketika saya mulai sadar Sesuatu mungkin terjadi. Anak ini memiliki mata yng hitam padat. Sehitam aspal dan tidak bersinar. Saya marah pada diri saya sendiri karena takut dan tidak mampu memahami apa yang sebenarnya terjadi.”
Beverly tahu dia berada dalam bahaya. Mungkin gadis itu dapat mersakan ketakutan yang dirasakn Beverly.
“Walupun saya ketakutan tapi saya penasaran apakah mereka menggunakan lensa kontak atau sedang mencoba menipu saya dengan trik. Saya belum berpikir saya sedang mengalmi pengalaman magis atau sejenisnya. Saya berpikir mungki ini adalah trik perampokan.”
Perempuan muda iti kembal tersenyum pada Beverly. dan mengatakan seolah-olah dia tahu apa yang dipikirkan oleh Beverly
“Kau benar-benar tidak ingin melakukannya Beverly?. pikirkanlh lagi! Beberapa orang tidak sadar ketika orang lain hanya ingin membantunya. Hal itu membuatku sedih bahwa orang orang yang menolak bantuan ini tidak tahu apa yang telah mereka lewatkan. Kau akan menyesali ini”.
Gadis itu menatap Beverly dalam-dalam untuk waktu yang cukup lama dan kemudia pergi. Dua anak tersebut tidak jauh berda dibelakng gadis itu sampai mereka benar-benar hilang dari pandangan Beverly.
“Aku menulis tulisan ini masih dalam keadaan stress saat kejadian itu. Aku baru saja terkena demam dan flu dan terus- menrus dihantui mimpi bertemu anak-anak itu. bahkan aku mulai membayangkan melihat anak itu kemanapun aku pergi.”
Bill dan Beverly menjual rumah mereka dan pergi kokota yang lebih besar, tapi memori bertemu anak yang menakutkan itu tetap mengikuti langkah mereka.
“Saya lega karena saya tidak lagi berada dirumah saya yang dapat mengingatkan ku pada anak-anak itu” kata Beverly.
“Saya tidak tahu dimana mereka dan apa yang ingin mereka lakukan sampai saat ini”

0 comments:

Post a Comment