Sekitar jam lima pagi vidi sudah tidak mampu melanjutkan perjalanan. Ditengah jalur trek menuju puncak Mahameru kami memutuskan untuk break.
“Ayo sedikit lagi kita sampai” aku
berusaha menyemangatinya… “kita break
dulu, sudah tidak sanggup” tegas vidi sambil menahan rasa lelah. “kita
cari tempat yang agak landai untuk beristirahat..” Kami berdua beristirahat
diatas batu besar yang memungkinkan kami untuk tidak terperosot kebawah di
jalur trek dengan kemiringan lebih dari 45 derajat. Terlihat pendaki-pendaki
lain yang juga sedang berjuang mencapai puncak. Sesekali mereka menengok kearah
kami sambil tersenyum dan menyapa. Terlihat wajah mereka yang kelelahan dan
juga kedinginan. “mas saya bisa ikut
gabung gak? saya terpisah dari rombongan..”. Tanya salah satu pendaki,
sambil ikut break bersama kami… saya:
”oh boleh, silahkan,, tpi teman saya
dalam keadaan drop, entah bisa lanjut naik atau tidak,,oh iya mas bisa minta
airnya tidak? teman saya sepertinya dehidrasi”… pendaki tersebut: “oh ia ada, tapi tinggal sedikit”
(sambil mengeluarkan botol berisi sedikit air dari tas kecilnya ),, ,, Saya:“wah,
ini airnya tinggal sedikit, boleh dihabiskan?”.. Pendaki Tersebut:”ia gak papa, dihabisin aja,,”.
sebenarnya tidak tega, tapi mau bagaimana lagi, sepertinya dia jauh lebih sehat
disbanding vidi,, mungkin dia masih bisa bertahan sampai puncak tanpa air, atau
paling tidak bisa minta pada pendaki lain saat berpapasan.
“Pergilah! ak nunggu disini aja,,,,” Seru vidi dengan muka yg
sedikit menyesal … “siapa yg tega
meninggalkan temannya dalam keadaan drop hanya untuk mengejar puncak… kita
sudah berada sejauh ini, aku sudah bersyukur..” Aku mencoba meyakinkan
Vidi.
Aku dan Vidi |
Pendaki
yang ikut break bersama kami akhirnya memutuskan untuk naik diluan. Sementara
Aku dan Vidi masih Beristirahat sambil mengumpulkan tenaga untuk bisa lanjut
naik. Saat itu angin berhembus begitu kencang. Maklum saja, jalur treck dari Archopodo
hingga puncak Mahameru merupakan hamparan pasir dan batu yang luas sepanjang
mata Memandang, tanpa vegetasi yang dapat memecah hembusan angin dengan kemiringan
diatas 45 derajat. Archopodo merupakan batas Vegetasi terkahir di Gunung Semeru
ini.
Kami
berusaha melawan Rasa dingin yang sudah mulai menusuk hingga ketulang. Tanganku
terasa kaku dan mulai mati rasa sehingga
jarinya harus digerak-gerakkan terus agar darah tetap mengalir. Bahkan baju dua
lapis serta jaket sepertinya tidak mampu melawan dinginnya udara serta hembusan
angin yang kencang. Ku perhatikan wajah vidi yang terlihat bergetar menahan
rasa dingin, bibirnya terlihat biru dan pecah-pecah. Vidi terlihat lebih
kedinginan dibandingkan aku. Sehingga aku memintanya untuk menukarkan jaket
yang dikenakannya dengan jaketku. Kebetulan jaket yg aku pakai adalah jaket
parasut sedangkan jaket yang dia pakai hanya jaket kain biasa.
Aku :
Ini kamu pake jaketku, biar aku pake jaket mu.
Vidi : ini gak papa?
Aku : ia gak papa kok..
Vidi : makasih ya….
Vidi : ini gak papa?
Aku : ia gak papa kok..
Vidi : makasih ya….
Sembari menunggu terbitnya sang fajar, kami perhatikan
gugusan bintang-bintang yang terlihat begitu indah. Subhanallah… sungguh luar
biasa ciptaan-Mu ya Allah.
Tidak pernah rasanya melihat bintang sedekat dan seterang ini. Aku tidak
berhenti-hentinya mengucap
syukur atas kesempatan yang luar biasa ini bisa menyaksikan sebagian kecil
keindahan cipataan-Nya yang luar biasa menggumkan. Berada disini sudah
merupakan hal yang luar biasa, bahkan walaupun tidak mencapai puncaknya
sekalipun. Ya, karena mendaki gunung bukan hanya sekedar menakhlukkan puncaknya,
tapi lebih dari itu, menyingkirkan egoisme, memandang alam dari sudut pandang
yang berbeda, dan yang paling penting menyadari betapa kecilnya kita
dibandingkan ciptaan-Nya yang luar biasa.
Ane ingin berbagi sedikit cerita perjalanan ke Gunung Semeru
gan. cerita diatas sepenggal cerita saya dan vidi yang terpisa dari rombongan. Sebenarnya perjalanannya sudah lebih dari stu Bulan yang lalu, tapi baru
sempat saya masukin ke blog sekarang :D (maklum banyak tugas kuliah gan).
Semuanya berawal dari Obrolan Ringan dan berakhir pada
sebuah keputusan perjalanan yang mungkin tidak akan pernah kami lupakan seumur
hidup… aseekk..
OK,,,,,Let’s just go straight to the complete story, gan!!
OK,,,,,Let’s just go straight to the complete story, gan!!
Here we go,,,!
Setelah melaksanakan tugas PKL(Praktek Kerja Lapangan)
didaerah selama kurang lebih 8 bulan, akhirnya pada tgl 19-22 agustus 2013 kami
diminta untuk kembali kekampus untuk melaksankan daftar ulang untuk melanjutkan
semester. Sayangnya perkuliahan baru akan dimulai pada tgl 16 september. Jadi agenda kami di Jakarta hanya sekedar
melaksanakan daftar ulang, setelah itu libur panjang sampai tanggal 16
september.
Pada saat itu saya lagi ngumpul-ngumpul di kos diyaz bersama
dengan samsuddin(didin) dan sugeng. Entah bagaimana bermula, obrolan kami
sampai kepada sebuah rencana perjalanan yang mungkin tidak akan kami lupakan
seumur hidup *Lebay sedikit :D *….
Semeru… , yah itulah yang menjadi tujuan kami untuk
menghabiskan waktu liburan. Sanking antusias dan bersemangatnya, saya sampai
membatalkan pulang kampung ke Berau agar bisa muncak ke Semeru, menunda lebih
tepatnya.
Singkat cerita kami langsung menyusun rencana keberangkatan.
Hal pertama yang kami lakukan adalah mengajak teman yang ingin ikut serta. Kami
menganggap enam atau tujuh orang saja sudah cukup, dengan pertimbangan semakin
banyak orang semakin susah memanage perjalanannya. Yang sudah dipastikan ikut
adalah saya, diyas, didin, dan sugeng. Itu berarti kami butuh dua atau tiga orang
lagi untuk melengkapi formasi.
Kemudian Dwi Lestari Sanur konfirmasi ingin ikut serta.
Dengan pertimbangan lain, akhirnya kami memutuskan untuk berangkat berlima
saja, saya (Suryadi), Diyas, Didin, Sugeng, dan Dwi. Tanpa membuang-buang waktu
kami langsung menyusun rencana perjalanannya.
Penentuan Tanggal
berangkat
Kami Memutuskan berangkat ke Malang tanggal 27 Agustus. Jika
tidak ada hal melintang kami memperkirakan akan sampai di Malang tanggal 28
pagi, kemudian lngsung menuju semeru. Jika perkiraan jumlah hari naik sampai
turun lagi dari semeru sekitar 3 hari, berarti kami akan menghabiskan waktu
kurang lebih seminggu. Dan setelah itu masih ada waktu libur yang bisa kami
manfaatkan untuk pulang kampung bagi yang belum pulang. Itulah alasan kami memilih
tanggal 27 agustus.
Persiapan
Khawatir kehabisan tiket, didin langsung memesan tiket
kereta api jurusan Jakarta-malang buat lima orang. sementara Aku, Diyas,
Sugeng, Dan Dwi langsung bergegas mempersiapkan barang-barang yang perlu
dibawa, serta belanja logistic untuk waktu seminggu.
Kabar keberangkatan kami ternyata sampai ke telinga Vidi.
Vidi memang berencana pulang ke Malang pada tgl 28 agustus (dia memang orang
malang gan...).. tanpa pikir panjang kamipun mengajak dia untuk ikut serta.
Paling gak dwi gak jd cewe satu2nya.. oia vidi itu cewe gan...hehe. well, vidi akhirnya memutuskan untuk ikut
serta. Karena vidi berangkat tgl 28 agustus dan sampai di Malang tgl 29, maka
tanggal kami muncak ke Semeru diundur satu hari yaitu pada tgl 29 agustus, menunggu
vidi datang.
27 Agustus 2013
Sekitar jam 7.00 pagi kmi berkumpul dikossan diyas, bergegas
dan bersiap-siap untuk berangkat ke stasiun kereta api senin Jakarta. Setelah
memastikan kesiapan barang2 bawa’an, kmipun akhirnya berangkat dri kossan
sekitar jam 8.00. Kami naik angkot 08 menuju ke kelurahan. Sesampainya
dikelurahan kmi memutuskan carter angkot 05 menuju ciledug. ada sedikit cerita Saat
kmi mencarter angkot tersebut,. Ternyata angkot tersebut sudah memuat satu
penumpang didalamnya (ibu2). Karena bakal melewati rute yang berbeda, supirnya
memutuskan untuk menurunkan ibu2 tersebut dan menyuruhnya mencari angkot lain.
Dan dengan berat hati ibu2 itu turun sambil ngomel2… (maafin kami ya bu…jd, gak
enak ..hehe)
Kami sampai di ciledug sekitar jam 8.30 pagi. Sembari
menunggu Bus yang menuju St. Senen, kami manfaatkan buat foto2. Dan
hasilnya………….??????
Lumayan lama menunggu, bus nya tak kunjung datang
--____--“”!!... akhirnya bus lewat jam 9:30.
Kami langsung bergegas menaiki bus agar kebagian tempat duduk. Tarif bus Rp.7000,00/org..
Ditengah-tengah perjalanan tiba-tiba busnya mogok. Karena kami duduk paling belakang, kamipun diminta untuk mendorong bus bersama penumpang2 lain… (apa????...dorong bus?? …U gotta be kidding!! dorong mobil mungkin biasa,, tapi bus dengan puluhan penumpang didalamnya?????)..... well, kamipun ikut membantu mendorong bus dan hasilnya nihil…. sampai tangan pada hitam mendorong bus gak jalan2, dan ternyata mesinnya rusak ---____---“!! (kenapa gak bilang dari tadi pak supir… hadeeeh!!!!)
Kami langsung bergegas menaiki bus agar kebagian tempat duduk. Tarif bus Rp.7000,00/org..
Ditengah-tengah perjalanan tiba-tiba busnya mogok. Karena kami duduk paling belakang, kamipun diminta untuk mendorong bus bersama penumpang2 lain… (apa????...dorong bus?? …U gotta be kidding!! dorong mobil mungkin biasa,, tapi bus dengan puluhan penumpang didalamnya?????)..... well, kamipun ikut membantu mendorong bus dan hasilnya nihil…. sampai tangan pada hitam mendorong bus gak jalan2, dan ternyata mesinnya rusak ---____---“!! (kenapa gak bilang dari tadi pak supir… hadeeeh!!!!)
Petualangan belum dimulai tapi tangan sudah pada kotor dan
tenaga lumayan terkuras buat dorong bus. Tapi Semangat tetap tidak luntur.
Puncak Semeru sudah memanggil2 nama kami yang terus mengobarkan Api semangat
didalam Dada(..apa’an sih??..-__-“..) …. Akhirnya semua penumpang termasuk kami
turun dan dialihkan ke bus yang lain. Busnya sudah agak penuh ternyata, jadi
siapa yang gesit itu yang dapat tempat duduk, dan kami tergolong gesit juga
:D….. Jam 11.10 kami sampai di St Senen.
Karena perut sudah kelaparan, kamipun singgah di warung
padang Didekat St. senen untuk makan siang. Tidak tanggung2 saya dan sugeng
makan dua porsi nasi,,(kelaparan habis dorong bus gan…).
Setelah makan siang
kami shalat Zuhur. Selesai Shalat kami langsung check in dan masuk melalui
Peron satu. Tapi sebelum masuk kereta kami sempatkan buat foto-foto.
Kereta Api Berangkat pukul
13.40 dan kami masuk di gerbong 6 dengan seat 6A, 6D, 7A, 8A, 8B. Ternyata kami tidak duduk
dalam satu blok kursi, setelah melobi-lobi penumpang dan berhasil, kamipun
akhirnya duduk satu blok 7A, 7B, 7c, 8A, & 8B (asiiik.. bisa ngobrol selama
perjalanan biar gak bosan :D … lumayan lama juga gan.. 18 jam perjalanan ,,).
0 comments:
Post a Comment