Subscribe:

Saturday, December 28, 2013

Semeru Punya Cerita Part 1



Sekitar jam lima pagi vidi sudah tidak mampu melanjutkan perjalanan. Ditengah jalur trek menuju puncak Mahameru kami memutuskan untuk break.

Ayo sedikit lagi kita sampai” aku berusaha menyemangatinya… “kita break dulu, sudah tidak sanggup” tegas vidi sambil menahan rasa lelah. “kita cari tempat yang agak landai untuk beristirahat..” Kami berdua beristirahat diatas batu besar yang memungkinkan kami untuk tidak terperosot kebawah di jalur trek dengan kemiringan lebih dari 45 derajat. Terlihat pendaki-pendaki lain yang juga sedang berjuang mencapai puncak. Sesekali mereka menengok kearah kami sambil tersenyum dan menyapa. Terlihat wajah mereka yang kelelahan dan juga kedinginan. “mas saya bisa ikut gabung gak? saya terpisah dari rombongan..”. Tanya salah satu pendaki, sambil ikut break bersama kamisaya: ”oh boleh, silahkan,, tpi teman saya dalam keadaan drop, entah bisa lanjut naik atau tidak,,oh iya mas bisa minta airnya tidak? teman saya sepertinya dehidrasi”… pendaki tersebut: “oh ia ada, tapi tinggal sedikit” (sambil mengeluarkan botol berisi sedikit air dari tas kecilnya ),, ,,  Saya:“wah, ini airnya tinggal sedikit, boleh dihabiskan?”.. Pendaki Tersebut:”ia gak papa, dihabisin aja,,”. sebenarnya tidak tega, tapi mau bagaimana lagi, sepertinya dia jauh lebih sehat disbanding vidi,, mungkin dia masih bisa bertahan sampai puncak tanpa air, atau paling tidak bisa minta pada pendaki lain saat berpapasan.


“Pergilah! ak nunggu disini aja,,,,” Seru vidi dengan muka yg sedikit menyesal … “siapa yg tega meninggalkan temannya dalam keadaan drop hanya untuk mengejar puncak… kita sudah berada sejauh ini, aku sudah bersyukur..” Aku mencoba meyakinkan Vidi.

Aku dan Vidi


Pendaki yang ikut break bersama kami akhirnya memutuskan untuk naik diluan. Sementara Aku dan Vidi masih Beristirahat sambil mengumpulkan tenaga untuk bisa lanjut naik. Saat itu angin berhembus begitu kencang. Maklum saja, jalur treck dari Archopodo hingga puncak Mahameru merupakan hamparan pasir dan batu yang luas sepanjang mata Memandang, tanpa vegetasi yang dapat memecah hembusan angin dengan kemiringan diatas 45 derajat. Archopodo merupakan batas Vegetasi terkahir di Gunung Semeru ini.

Kami berusaha melawan Rasa dingin yang sudah mulai menusuk hingga ketulang. Tanganku terasa kaku dan mulai mati rasa  sehingga jarinya harus digerak-gerakkan terus  agar darah tetap mengalir. Bahkan baju dua lapis serta jaket sepertinya tidak mampu melawan dinginnya udara serta hembusan angin yang kencang. Ku perhatikan wajah vidi yang terlihat bergetar menahan rasa dingin, bibirnya terlihat biru dan pecah-pecah. Vidi terlihat lebih kedinginan dibandingkan aku. Sehingga aku memintanya untuk menukarkan jaket yang dikenakannya dengan jaketku. Kebetulan jaket yg aku pakai adalah jaket parasut sedangkan jaket yang dia pakai hanya jaket kain biasa.
Aku : Ini kamu pake jaketku, biar aku pake jaket mu.
Vidi : ini gak papa?
Aku : ia gak papa kok..
Vidi : makasih ya….


Sembari menunggu terbitnya sang fajar, kami perhatikan gugusan bintang-bintang yang terlihat begitu indah. Subhanallah… sungguh luar biasa ciptaan-Mu ya Allah. Tidak pernah rasanya melihat bintang sedekat dan seterang ini. Aku tidak berhenti-hentinya mengucap syukur atas kesempatan yang luar biasa ini bisa menyaksikan sebagian kecil keindahan cipataan-Nya yang luar biasa menggumkan. Berada disini sudah merupakan hal yang luar biasa, bahkan walaupun tidak mencapai puncaknya sekalipun. Ya, karena mendaki gunung bukan hanya sekedar menakhlukkan puncaknya, tapi lebih dari itu, menyingkirkan egoisme, memandang alam dari sudut pandang yang berbeda, dan yang paling penting menyadari betapa kecilnya kita dibandingkan ciptaan-Nya yang luar biasa.








Ane ingin berbagi sedikit cerita perjalanan ke Gunung Semeru gan. cerita diatas sepenggal cerita saya dan vidi yang terpisa dari rombongan.  Sebenarnya perjalanannya sudah lebih dari stu Bulan yang lalu, tapi baru sempat saya masukin ke blog sekarang :D (maklum banyak tugas kuliah gan).
Semuanya berawal dari Obrolan Ringan dan berakhir pada sebuah keputusan perjalanan yang mungkin tidak akan pernah kami lupakan seumur hidup… aseekk..

OK,,,,,Let’s just go straight to the complete story, gan!!

Here we go,,,!

Setelah melaksanakan tugas PKL(Praktek Kerja Lapangan) didaerah selama kurang lebih 8 bulan, akhirnya pada tgl 19-22 agustus 2013 kami diminta untuk kembali kekampus untuk melaksankan daftar ulang untuk melanjutkan semester. Sayangnya perkuliahan baru akan dimulai pada tgl 16 september.  Jadi agenda kami di Jakarta hanya sekedar melaksanakan daftar ulang, setelah itu libur panjang sampai tanggal 16 september.
Pada saat itu saya lagi ngumpul-ngumpul di kos diyaz bersama dengan samsuddin(didin) dan sugeng. Entah bagaimana bermula, obrolan kami sampai kepada sebuah rencana perjalanan yang mungkin tidak akan kami lupakan seumur hidup *Lebay sedikit :D *….
Semeru… , yah itulah yang menjadi tujuan kami untuk menghabiskan waktu liburan. Sanking antusias dan bersemangatnya, saya sampai membatalkan pulang kampung ke Berau agar bisa muncak ke Semeru, menunda lebih tepatnya.
Singkat cerita kami langsung menyusun rencana keberangkatan. Hal pertama yang kami lakukan adalah mengajak teman yang ingin ikut serta. Kami menganggap enam atau tujuh orang saja sudah cukup, dengan pertimbangan semakin banyak orang semakin susah memanage perjalanannya. Yang sudah dipastikan ikut adalah saya, diyas, didin, dan sugeng. Itu berarti kami butuh dua atau tiga orang lagi untuk melengkapi formasi.
Kemudian Dwi Lestari Sanur konfirmasi ingin ikut serta. Dengan pertimbangan lain, akhirnya kami memutuskan untuk berangkat berlima saja, saya (Suryadi), Diyas, Didin, Sugeng, dan Dwi. Tanpa membuang-buang waktu kami langsung menyusun rencana perjalanannya.
Penentuan Tanggal berangkat
Kami Memutuskan berangkat ke Malang tanggal 27 Agustus. Jika tidak ada hal melintang kami memperkirakan akan sampai di Malang tanggal 28 pagi, kemudian lngsung menuju semeru. Jika perkiraan jumlah hari naik sampai turun lagi dari semeru sekitar 3 hari, berarti kami akan menghabiskan waktu kurang lebih seminggu. Dan setelah itu masih ada waktu libur yang bisa kami manfaatkan untuk pulang kampung bagi yang belum pulang. Itulah alasan kami memilih tanggal 27 agustus.
Persiapan
Khawatir kehabisan tiket, didin langsung memesan tiket kereta api jurusan Jakarta-malang buat lima orang. sementara Aku, Diyas, Sugeng, Dan Dwi langsung bergegas mempersiapkan barang-barang yang perlu dibawa, serta belanja logistic untuk waktu seminggu.

Kabar keberangkatan kami ternyata sampai ke telinga Vidi. Vidi memang berencana pulang ke Malang pada tgl 28 agustus (dia memang orang malang gan...).. tanpa pikir panjang kamipun mengajak dia untuk ikut serta. Paling gak dwi gak jd cewe satu2nya.. oia vidi itu cewe gan...hehe.  well, vidi akhirnya memutuskan untuk ikut serta. Karena vidi berangkat tgl 28 agustus dan sampai di Malang tgl 29, maka tanggal kami muncak ke Semeru diundur satu hari yaitu pada tgl 29 agustus, menunggu vidi datang.

27 Agustus 2013
Sekitar jam 7.00 pagi kmi berkumpul dikossan diyas, bergegas dan bersiap-siap untuk berangkat ke stasiun kereta api senin Jakarta. Setelah memastikan kesiapan barang2 bawa’an, kmipun akhirnya berangkat dri kossan sekitar jam 8.00. Kami naik angkot 08 menuju ke kelurahan. Sesampainya dikelurahan kmi memutuskan carter angkot 05 menuju ciledug. ada sedikit cerita Saat kmi mencarter angkot tersebut,. Ternyata angkot tersebut sudah memuat satu penumpang didalamnya (ibu2). Karena bakal melewati rute yang berbeda, supirnya memutuskan untuk menurunkan ibu2 tersebut dan menyuruhnya mencari angkot lain. Dan dengan berat hati ibu2 itu turun sambil ngomel2… (maafin kami ya bu…jd, gak enak ..hehe)
Kami sampai di ciledug sekitar jam 8.30 pagi. Sembari menunggu Bus yang menuju St. Senen, kami manfaatkan buat foto2. Dan hasilnya………….??????



Lumayan lama menunggu, bus nya tak kunjung datang --____--“”!!... akhirnya bus lewat jam 9:30.
Kami langsung bergegas menaiki bus agar kebagian tempat duduk. Tarif bus Rp.7000,00/org..
Ditengah-tengah perjalanan tiba-tiba busnya mogok. Karena kami duduk paling belakang, kamipun diminta untuk mendorong bus bersama penumpang2 lain… (apa????...dorong bus?? …U gotta be kidding!! dorong mobil mungkin biasa,, tapi bus dengan puluhan penumpang didalamnya?????)..... well, kamipun ikut membantu mendorong bus dan hasilnya nihil….  sampai tangan pada hitam mendorong bus gak jalan2, dan ternyata mesinnya rusak ---____---“!! (kenapa gak bilang dari tadi pak supir…  hadeeeh!!!!)
Petualangan belum dimulai tapi tangan sudah pada kotor dan tenaga lumayan terkuras buat dorong bus. Tapi Semangat tetap tidak luntur. Puncak Semeru sudah memanggil2 nama kami yang terus mengobarkan Api semangat didalam Dada(..apa’an sih??..-__-“..) …. Akhirnya semua penumpang termasuk kami turun dan dialihkan ke bus yang lain. Busnya sudah agak penuh ternyata, jadi siapa yang gesit itu yang dapat tempat duduk, dan kami tergolong gesit juga :D….. Jam 11.10 kami sampai di St Senen. 
Karena perut sudah kelaparan, kamipun singgah di warung padang Didekat St. senen untuk makan siang. Tidak tanggung2 saya dan sugeng makan dua porsi nasi,,(kelaparan habis dorong bus gan…).


 Setelah makan siang kami shalat Zuhur. Selesai Shalat kami langsung check in dan masuk melalui Peron satu.  Tapi sebelum masuk kereta kami sempatkan buat foto-foto.





 Kereta Api Berangkat pukul 13.40 dan kami masuk di gerbong 6 dengan seat  6A, 6D, 7A, 8A, 8B. Ternyata kami tidak duduk dalam satu blok kursi, setelah melobi-lobi penumpang dan berhasil, kamipun akhirnya duduk satu blok 7A, 7B, 7c, 8A, & 8B (asiiik.. bisa ngobrol selama perjalanan biar gak bosan :D … lumayan lama juga gan.. 18 jam perjalanan ,,). 



0 comments:

Post a Comment